Sabtu, 18 Januari 2014

CERPEN BAHASA INDONESIA


CINTAKU DI TOKYO TOWER
Yugi adalah seorang anak laki-laki yang tinggal di kampung kaliurang Yogyakarta. Badannya tinggi berkulit putih dan rambutnya lurus. Dia orangnya baik, rajin, dan mudah bergaul dengan orang lain. Dia anak ke 3 dari 4 bersaudara. Ayahnya adalah seorang pedagang sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Kedua kakaknya telah bekerja di kota sedangkan adiknya yang kecil masih duduk di bangku sekolah dasar.
Suatu hari yugi pergi ke Jakarta, dia ingin mencari pekerjaan. Sesampainya di Jakarta dia pergi ke beberapa perusahaan untuk melamar pekerjaan, tapi karena dia hanya lulusan sekolah menengah atas, banyak perusahaan yang menolaknya. Setelah beberapa hari yugi mencari pekerjaan akhirnya dia mendapat pekerjaan di sebuah restoran, dia bekerja sebagai pelayan restoran.
Suatu hari setelah yugi melayani seorang pelanggan, dia menemukan dompet pelanggan  di kursi. Lalu dia menggambil dompet itu dan berlari keluar untuk memberikan dompet itu ke pemiliknya.
“Tunggu pak!” teriak yugi sambil berlari keluar.
Lalu seorang laki-laki menengok ke belakang dan berkata “Ada apa?”.
“ini dompet bapak tadi ketinggalan di kursi.” kata yugi.
Sekejap laki-laki itu meraba saku belakang tempat dia menyimpan dompetnya, “Ohh iya.”
Lalu yugi memberikan dompet itu.
“Terimakasih, ternyata di Jakarta masih ada yang baik seperti kamu, siapa nama kamu?” Kata laki-laki itu sambil tersenyum.
“Nama saya yugi pak.” jawabnya.
“Oh… perkenalkan nama bapak Adi, sekali lagi trimakasih banyak kamu sudah mengembalikan dompet saya.” Kata pak Adi.
“Iya pak sama-sama.” jawab yugi.
“Ya sudah bapak pergi dulu.” Kata pak Adi sambil pergi meninggalkan yugi.
          Malam harinya setelah pulang kerja dia berjalan sendiri menuju tempat tinggalnya. Lalu dia duduk di sebuah taman sambil melihat sebuah gedung Universitas. Dia melamun sejenak membayangkan kalau dirinya bisa berada disana sebagai mahasiswa. Saat yugi sedang melamu sendiri, tiba-tiba datang seorang laki-laki menghampirinya dan duduk di sebelahnya.
“Yugi yah!” kata laki-laki itu.
“Eh pak Adi, sedang apa bapak disini?” Tanya yugi.
“kebetulan tadi bapak sedang jalan-jalan, terus lihat kamu, jadi bapak kesini.” Jawab pak Adi sambil tersenyum.
“ohh… begitu pak, kirain saya bapak sengaja datang ke sini.” Kata Yugi.
“Lalu kamu sedang Apa disini malam-malam?” Tanya pak adi.
“Gini pak, tadi saya pulang kerja, karena cape saya duduk dulu disini, lalu saya melihat gedung Universitas itu.” Jawab Yugi.
“Ngapain kamu ngeliatin gedung itu?” Tanya pak Adi.
“Saya itu ngebayangin kalau saya bisa berada di sana sebagai mahasiswa, pasti seru banget.” Jawab Yugi sambil melihat gedung itu.
“ohh… kamu ingin kuliah, kebetulan nih bapak punya teman yang sedang ngadain tes untuk beasiswa kuliah ke jepang, kamu mau gax?” kata pak Adi.
“Yang bener pak? Ya saya mau.” Jawab Yugi dengan hati yang senang.
“Ya kalau kamu beneran mau, ini alamat tempat tesnya.” Kata pak Adi sambil memberikan kertas yang berisi alamat.
“ohh… trimakasih pak, bapak baik banget.” Kata Yugi.
“Ya sama-sama. Eh Bapak Pulang dulu yah.” Kata pak Adi sambil Berdiri.
“Ohh… iya pak silahkan, sekali lagi terima kasih.” Jawab Yugi.
“Iya-iya…” Kata pak Adi sambil pergi meninggalkan Yugi.
Yugi pun pulang dengan perasaan yang gembira.
Pagi itu sangat cerah, yugi pagi-pagi sudah bangun dan langsung siap-siap. Namun hari ini dia tidak pergi ke tempat kerja tapi dia mau pergi ke tempat tes beasiswa kuliah. Dia pun pergi ke tempat tes tersebut. Sesampainya disana dia daftar dan masuk ke ruangan untuk mengikuti tes.
Setelah beberapa hari menunggu hasil dari tes tersebut, akhirnya yugi berhasil mendapat beasiswa tersebut. Dari 150 orang yang ikut tes dia masuk ke 15 orang yang mendapat beasiswa tersebut. Alangkah bahagianya hati yugi karena dia dapat melanjutkan kuliah di jepang. Yugi pun pulang ke kampung halamannya untuk memberi tahu orang tuanya tentang kabar baik ini. Setelah tiba di rumahnya ia bersiap-siap dan pergi ke jepang bersama 14 orang lain yang sama mendapatkan beasiswa.
Hari pertama dia masuk kuliah, yugi sangat gugup karena dia berada di ruangan bersama orang-orang jepang, sementara dia sendirian dari Indonesia. Dia mengambil jurusan hukum, sementara temannya yang lain mengambil jurusan yang lain. Namun saat masuk kuliah hatinya senang karena yugi melihat seorang wanita cantik yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Setelah pulang kuliah dia terus membayangkan wanita yang tadi di kampus. Dia terus membayangkan wajah wanita itu yang cantik jelita. Saat sore hari yugi pergi ke kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI), dia bermaksud untuk silaturahmi dengan orang-orang indonesia yang ada di jepang. Saat dia sedang bicara dengan bapak kedutaan besar republik Indonesia yaitu pak Tamada, tiba-tiba ada seorang wanita yang masuk ke ruangan tersebut, saat yugi melihat wanita itu, ternyata dia adalah wanita yang tadi di kampus. Alangkah kaget dan senangnya hati yugi. Lalu wanita cantik itu mendekati pak tamada dan duduk di sampingnya.
“Perkenalkan ini putri saya, namanya Karina.” Kata pak Tamada.
Lalu karina pun Ojigi (Membungkukan badan) dan berkata “Perkenalkan Nama saya Karina, senang berkenalan dengan anda.”
“ohh… iya saya Yugi.” Katanya sambil gugup.
Dari mulai perkenalan tadi hubungan Yugi dan Karina semakin dekat. Setiap hari mereka bertemu, pulang kuliah mereka bersama. Mereka pun suka pergi jalan-jalan sepulang kuliah berdua.
          Namun pada suatu hari pada saat pulang kuliah ada seorang laki-laki yang bernama Rafi datang menghampiri yugi. Rafi adalah putra dari seorang pengusaha Indonesia yang tinggal di jepang. Rafi punya perasaan yang sama dengan Yugi kepada Karina.
“eh… Kamu yang namanya Yugi?” Tanya Rafi sambil menatap Yugi dengan sinis.
“Iya… kamu Siapa? Ada perlu apa?” kata yugi.
“Eh… kamu jangan banyak tanya, kamu denger yah, kamu jangan deketin karina lagi, karina itu milik gue?” Kata Rafi sambil mendorong badan yugi.
Yugi pun diam sambil merunduk.
“Awas loe, kalau gue liat loe deket-deket Karina, gue abisin.” Kata Rafi sambil pergi meninggalkan yugi.
Yugi pun pulang ke tempat tinggalnya.
          Sesampainya di rumah dia melamun, ingat perkataan Rafi yang tadi. Dia terus memikirkan kata-kata rafi tadi. Yugi memikirkan gimana caranya agar dia bisa tetap dekat dengan karina dan dia tidak bermusuhan dengan rafi? Namun memang benar bahwa hidup itu adalah pilihan. Yugi harus memilih salah satu.
“memang benar aku harus pilih salah satu dari kedua pilihan tersebut.” Kata yugi bicara sendiri.
“Aku ini ke Jepang untuk belajar, bukan untuk mencari pacar. Untuk orang seperti aku, percintaan itu gax terlalu penting, yang penting buatku aku bisa lulus kuliah dan bisa jadi orang sukses.” Katanya dengan semangat.
Namun semangat yang tadi seakan hilang saat dia merasakan rasa sayang dirinya pada Karina.
“Tapi aku Sayang baget sama karina.” Katanya sambil penuh kebingungan.
Akhirnya dia memutuskan untuk menjauhi Karina dan fokus ke kuliah. Dari mulai saat itu hubungan Yugi dan karina mulai renggang. Mereka berdua jarang bersama, bahkan saat di kampus yugi jarang menyapa karina, malahan yugi selalu menghindar apabila bertemu dengan karina.
          Karena sikap yugi yang berubah, karina bermaksud untuk menanyakan alasan yugi menjadi berubah kepadanya. Saat karina mau bertemu dengan yugi, dia melihat yugi sedang ngobrol dengan rafi. Lalu karina mendengarkan obrolan mereka.
“Nah… gitu dong, loe ngaca, loe itu siapa gi? Bagus loe uda ngejauhin karina.” Kata rafi.
“iya…” kata yugi sambil merunduk.
Tiba-tiba karina datang ke mereka berdua,
“ohh… jadi kamu fi yang nyuruh yugi untuk ngejauhin gue?” kata karina sambil marah.
“Ngg…nggax ko rin, aku gax nyuruh, itttuuuu… itu keinginan dia.” Jawab rafi dengan terbata-bata.
“alahhh… alasan aja kamu fi… kamu lagi gi mau aja di suruh-suruh sama si rafi. Gue benci kalian berdua, awas kalau kalian berdua deketin gue lagi.” Kata karina dengan penuh emosi.
“tappiii Karin……” kata yugi.
“udda kalian berdua jangan banyak alasan…” kata karina sambil pergi meninggalkan mereka berdua.
“adduuuhh… Loe sih gi, seharusnya loe bilang bahwa loe yang mau kaya gini.” Kata rafi dengan penuh kebingungan.
“tapi kan bener itu suruhan kamu fi.” Jawab yugi.
“Ohh… sekarang loe mulai berani bicara kaya gitu sama gue? Awas loe kalau sampai karina gax mau deket lagi ma gue, gue gax akan segan-segan tuk ngehabisin loe.” Kata rafi sambil meremas kerah baju yugi.
Rafi pun pergi meninggalkan yugi dan mengejar karina.
          Sejak kejadian itu Yugi merasa bersalah kepada karina. Yugi pun beberapa kali datang ke karina untuk meminta maaf, namun karina selalu menghindar. Setiap kali yugi mau bicara dan minta maaf ke karina pasti karina pergi dan menghindar dari yugi. Begitu pula dengan rafi, karina juga selalu menghindar apabila bertemu rafi.
          Pagi itu sangat cerah sekali, berbanding terbalik dengan keadaan hati yugi yang sedang sedih karena sudah beberapa hari tidak bertemu dengan karina. Sehingga perasaannya sangat sedih dan kangen ingin bertemu dengan karina. Untuk sedikit menyenangkan hatinya, yugi bermaksud untuk pergi ke Tokyo Tower. Dia pun berangkat sendirian ke sana.
          Setelah yugi sampai di Tokyo tepatnya di taman shiba tempat berdirinya Tokyo Tower, dia masuk ke dalam Tokyo tower tersebut. Lalu dia melihat tempat tempat menarik di Tokyo tower tersebut, yaitu seperti Akuarium menara Tokyo, Wax museum, museum Guinness World Record Tokyo, Gallery Deluxe, Trick Art Gallery, panggung pentas Club 333, dan akhirnya Yugi naik ke lantai observasi yaitu pada ketinggian 223 meter, tempat pengunjung melihat keindahan pemandangan kota Tokyo dari Tokyo tower.
          Yugi pun menikmati indahnya Pemandangan wilayah prefektur Kanagawa, saitama, chiba, dan gunung fuji dari Tokyo tower tersebut. Sejenak yugi melupakan perasaannya yang sedang sedih karena dia begitu kagum dengan keindahan kota-kota di jepang dari Tokyo tower. Setelah cukup lama dia menikmati keindahan pemandangan yang tersaji dari atas menara Tokyo itu, dia kembali teringat kepada karina.
“Andai karina berada disini bersama aku, menikmati keindahan pemandangan tokyo, pasti so sweet banget…” kata yugi sambil melamun sendiri.
Tiba-tiba yugi berteriak,
“ KARINA AKU SUKA KAMUUU………”
Orang-orang di sekeliling yugi menatap yugi, menganggap kalau yugi itu orang gila karena dia berteriak sendiri di Tokyo tower. Namun yugi tetap tenang sambil menikmati keindahan pemandangan. Dalam hati yugi berkata,
“huuh… akhirnya aku bisa mengatakan itu, kata-kata yang ingin ku katakana kepada karina setelah sekian lama ku pendam di hati. Legaaa………”
          Tiba-tiba dari belakang yugi ada yang berkata “Aku juga suka sama kamu” sambil memegang punggung yugi dari belakang. Yugi pun langsung melihat ke belakang, alangkah terkejutnya saat yugi melihat bahwa yang ada di hadapannya itu adalah Karina. Ternyata karina juga sedang berlibur ke Tokyo tower.
“ehh… karina.” Kata yugi dengan perasaan yang gugup.
“emmm… aku mau minta maaf ke kamu Karin, tentang kejadian waktu itu.” Lanjut Yugi.
“Sudah gax apa-apa lagian aku sudah maafin kamu ko. Sekarang aku mau nanya, Apa benar yang tadi kamu teriakan?” Kata Karina.
“Iya Karin, Aku beneran Suka sama kamu. Terus kalau kamu?” Jawab Yugi dengan penuh keseriusan sambil memegang tangan Karina.
“emmm… Sebenarnya… aku juga suka ko sama kamu.” Kata karina sambil tersipu malu.
“Beneran???” tanya Yugi.
“Iya…” jawab karina.
Yugi pun langsung memeluk karina. Alangkah senangnya perasaan mereka berdua, karena akhirnya mereka bisa bersatu dan menjalani hubungan. Mereka pun terus menikmati keindahan pemandangan dari Tokyo tower berdua dengan penuh kebahagiaan. Sejak saat itu mereka berdua hidup bahagia dan hubungan mereka tetap baik sampai akhirnya mereka menikah.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar